Postingan

Menampilkan postingan dengan label Mariyah al-Qibthiyah

Featured Post

Beginilah Tatacara Wudhu Menurut Rasulullah

Gambar
Shalat Tidak Sah Tanpa Berwudhu Dari Ibnu ‘Umar –radhiyallahu ‘anhuma-, beliau berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ “Tidak ada shalat kecuali dengan thoharoh. Tidak ada sedekah dari hasil pengkhianatan.”[1] An Nawawi –rahimahullah- mengatakan, “Hadits ini adalah nash[2] mengenai wajibnya thoharoh untuk shalat. Kaum muslimin telah bersepakat bahwa thoharoh merupakan syarat sah shalat.” [3] Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ “Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima -ketika masih berhadats- sampai dia berwudhu.“[4] Tata Cara Wudhu Mengenai tata cara berwudhu diterangkan dalam hadits berikut: حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ – رضى الله عنه – دَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ مَضْمَضَ وَاس...

Mengenal Istri Nabi - Mariyah al-Qibthiyah

Gambar
Madrasah Muslimah , Mariyah binti Syam’un al-Qibthiyah adalah seorang wanita yang berasal dari Mesir. Pada tahun 7 H, Raja Iskandariyah (Mesir), Muqauqis, mengirim Mariyah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sahabat Hatib bin Abi Balta’ah lah yang menjaganya dalam perjalanan menuju Madinah. Saat bertemu Nabi, ia memeluk Islam. Memeluk Islam Pada tahun ke-6 H, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendakwahi raja-raja. Beliau mengirimi mereka surat. Mengajak mereka memeluk Islam. Di antara raja yang mendapatkan surat tersebut adalah Muqauqis, Raja Iskandariyah Mesir. Sebagai respon atas surat tersebut, Muqauqis memberikan pemberian yang banyak kepada Nabi. Di antaranya adalah Mariyah dan saudari perempuannya yang bernama Sirin. Juga termasuk Khasi, saudara laki-laki Mariya. Ia juga menghadiahi nabi banyak emas. 20 helai baju yang lembut. Seekor bighal dan keledai. Hadiah-hadiah itu dititipkan kepada sahabat Hatib bin Abi Balta’ah radhiallahu ‘anhu. Hatib mendakwahi Mariyah, Sir...

Is Mariyah al-Qibthiyah the Prophet's wife?

Mariyah bint Syam'un al-Qibthiyah is a woman from Egypt. In the year 7 AH, the King of Alexandria (Egypt), Muqauqis, sent the Mariyah to the Prophet sallallaahu ‘alaihi wa sallam. Friends of Hatib bin Abi Balta'ah took care of him on the way to Medina. When he met the Prophet, he embraced Islam. Embracing Islam In the 6th year H, the Prophet sallallaahu ‘alaihi wa sallam accused the kings. He sent them a letter. Inviting them to embrace Islam. Among the kings who got the letter was Muqauqis, King of Alexandria, Egypt. In response to the letter, Muqauqis gave many gifts to the Prophet. Among them are Mariyah and her sister named Sirin. Also included was Khasi, Mariya's brother. He also rewarded the prophet with lots of gold. 20 soft clothes. A bighal and a donkey. The prizes were entrusted to the friend of Hatib bin Abi Balta'ah radhiallahu ‘anhu. Hatib accused Mariyah, Sirin, and Khasi. Mariyah is interested in Islam. Sirin immediately embraced this noble religion. Whil...

Visitor

Online

Related Post